Proaktif - Hideous ( @Enybodyhome )

Waktu tiga bulan lalu si suami pulang dari dinas terakhirnya di Cina karena kontraknya sudah habis, banyak teman yang mencoba menguatkan s...


Waktu tiga bulan lalu si suami pulang dari dinas terakhirnya di Cina karena kontraknya sudah habis, banyak teman yang mencoba menguatkan saya bahwa dengan pengalaman pernah kerja di Cina itu, suami pasti akan dengan mudahnya mendapatkan kerja baru. Dan untuk sementara saya pun menjadi tenang.

Tapi setelah tiga bulan berlalu, dan belum ada tanda-tanda suami mendapatkan kerjaan baru, sayapun mulai dilanda rasa kuatir dan ketakutan yang meskipun ga berlebih, cukup bisa membuat rumah tangga saya dan suami sedikit kayak kapal Titanic tepat setelah nabrak gunung es, jadi sering berguncang. Mudah-mudahan aja gak sampai patah terus tenggelam ya.

Anyway, suami bukannya tanpa usaha sih, usaha jelas ada. Ngelamar disana-sini, dan mencoba kontak ke sana-sini, cari info lowongan. Panggilan interview juga sempat beberapa kali menghampiri, tapi entah kenapa belum ada lagi proses selanjutnya berupa kabar baik menghampiri kami, alias diterima. 

Adajuga satu perusahaan yang ngaku-ngakunya kasih selamat ke suami kalau dia sudah diterima bekerja, yang mana kabar ini sempat bikin kami gembira, tapi kemudian malah jadi kesal karena sampai dua bulan berlalu, proses kepegawaian tidak kunjung diurus, dan setiap kali suami mencoba menanyakan, pasti jawabannya ditunggu dan ditunggu. Persis seperti kalau kita sedang complain ke operator Telkom 147, jawabannya pasti dalam proses laporan terus.



Selengkapnya baca di SINI

Baca juga:

0 komentar