The Time Traveller - Hideous ( @Enybodyhome )

Saya melihatnya saat itu. Saat si perempuan menatap kagum sosok laki-laki bermata nakal yang menyodorkan tangan untuk berkenalan. Sipu malu...


Saya melihatnya saat itu. Saat si perempuan menatap kagum sosok laki-laki bermata nakal yang menyodorkan tangan untuk berkenalan. Sipu malu di wajah manisnya menggambarkan jelas degup suka si perempuan pada lelaki yang tersenyum penuh simpatik dan penuh keramahan.

Ya,bahkan sayapun jatuh cinta lagi pada senyum si lelaki. Tapi di sanalah saya,cuma bisa menatap bisu,dengan dada penuh harapan bisa menyuruh perempuan itu lari segera dari sana. “Run!For your life!While you can!”.Begitu ingin saya berteriak.

Perempuan itu bimbang. Menatap handphone,dan sesekali jam tangannya. Wajah manisnya,tampak semakin manis dengan make up lengkap menghiasi wajah. Satu set perlengkapan menginap terjejal di dalam tas.

Saya berdiri di sampingnya,dengan tatapan kesal. Handphonenya berbunyi,satu pesan masuk. “Gue dah sampe di hotel,lgsung masuk ya,kamar 405″. Dia menatap lama layarnya,dan menghela nafas saat matanya menangkap cincin suci di jari manisnya. Saya menatap si perempuan menggelengkan kepala,”Please dont go there”,bisik saya.

Si perempuan melewati saya acuh,dan masuk ke dalam taksi. “Hotel milenium,pak”. Saya lihat dia berujar.


Baca kelanjutan cerita ini di SINI

Baca juga:

0 komentar